agama islam berkembang di berbagai wilayah di indonesia pada abad ke?
Sebelum kedatangan Islam, dua agama dominan di Indonesia adalah Budha dan Hindu (khususnya tradisi Shaiva).
Pada mulanya penyebaran Islam berjalan lambat dan bertahap. Meskipun dokumen sejarah tidak lengkap, bukti terbatas menunjukkan percepatan penyebaran Islam pada abad ke-15, karena kekuatan militer Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaya saat ini, Malaysia dan kesultanan Islam lainnya mendominasi wilayah tersebut dengan bantuan episode-episode Islam. kudeta seperti pada tahun 1446. Perang dan kontrol Superlatif pada perdagangan laut dan pasar akhir. Selama tahun 1511, Tom Peiris menemukan umat Islam di pantai utara Jawa. Beberapa penguasa adalah Muslim, sementara yang lain mengikuti tradisi Hindu dan Budha kuno. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Mataram, sebagian besar kerajaan Hindu-Buddha kuno di Indonesia telah berpindah agama, setidaknya secara nominal, ke Islam. Yang terakhir melakukannya adalah Makassar pada tahun 1605. Setelah jatuhnya Kerajaan Majapahit, Bali menjadi surga bagi umat Hindu kasta atas, para Brahmana dan pengikutnya yang melarikan diri dari Jawa, sehingga membawa budaya Hindu Jawa ke Bali. Agama Hindu dan Budha tetap lazim di beberapa daerah di Jawa Timur, karena bertepatan dengan animisme. Tradisi mereka juga berlanjut di Jawa Timur dan Jawa Tengah di mana pengaruh mereka lebih awal. Animisme juga dipraktikkan di daerah terpencil di pulau-pulau lain di Indonesia.
hee agama islam berkembang di berbagai wilayah di indonesia pada abad ke?
Penyebaran Islam di pulau-pulau timur Indonesia tercatat pada tahun 1605 ketika tiga ulama Muslim yang dikenal secara kolektif sebagai Dato’ Talu datang ke Makassar, yaitu Dattori Pandang, Dattori Batimang dan Dattori Tero. Menurut Christian Bellras (1985), Dato’ Talo berhasil meyakinkan Raja Goa dan Talo untuk masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Sultan Muhammad.
Penyebaran Islam pada awalnya dipicu oleh meningkatnya hubungan perdagangan di luar Nusantara. Para pedagang dan raja-raja kerajaan besar biasanya yang pertama masuk Islam. Kerajaan yang dominan termasuk Mataram di Jawa Tengah, dan kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku di sebelah timur. Menjelang akhir abad ke-13, Islam telah menyebar ke Sumatera bagian utara. Menjelang abad keempat belas di timur laut Semenanjung Melayu, Brunei, Filipina selatan dan di antara beberapa rombongan di Jawa Timur; Menjelang abad ke-15 di Malaka dan bagian lain Semenanjung Melayu. Meskipun diketahui bahwa penyebaran Islam dimulai di bagian barat nusantara, sedikit sekali bukti yang tidak menunjukkan adanya gelombang masuk Islam secara bertahap melalui daerah-daerah tetangga; Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa prosesnya rumit dan lambat.
Meskipun merupakan salah satu perkembangan terpenting dalam sejarah Indonesia, bukti sejarah sangat terpisah-pisah dan umumnya tidak membantu sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia terbatas; Perdebatan besar terjadi di antara para sarjana tentang kesimpulan yang dapat diambil tentang Islamisasi bangsa Indonesia. Bukti utama, setidaknya pada tahap awal prosesnya, adalah batu nisan dan beberapa catatan perjalanan, tetapi ini hanya menunjukkan bahwa Muslim asli berada di tempat tertentu pada waktu tertentu. Bukti ini tidak dapat menjelaskan masalah yang lebih kompleks seperti bagaimana gaya hidup dipengaruhi oleh agama baru atau seberapa besar pengaruhnya terhadap masyarakat. Tidak bisa diasumsikan, misalnya, karena sang penguasa diketahui beragama Islam, maka proses Islamisasi wilayah itu telah selesai; Sebaliknya, proses itu, dan berlanjut hingga hari ini, di Indonesia. Namun, titik balik yang jelas terjadi ketika Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa jatuh ke tangan Kesultanan Demak yang Islam. Pada tahun 1527, penguasa Muslim mengganti nama Sunda Kelapa yang baru ditaklukkan menjadi Jayakarta (berarti “kemenangan berharga”) yang akhirnya dikontrakkan ke Jakarta. Asimilasi meningkat pesat setelah penaklukan ini.